Jika anda terluka dan darahnya terus mengalir, anda harus hati-hati. Bisa jadi anda terserang hemofilia, sejenis kelainan pendarahan karena kekurangan salah satu faktor pembekuan darah. Itu sangat berbahaya dan dapat membuat penderitanya meninggal dunia.
Hemofilia adalah penyakit yang ditemukan oleh Al-Zahrawi, seorang dokter kelahiran Cordoba, Andalusia (Spanyol) pada 936 M. Al-Zahrawi memang tercatat sebagai orang pertama yang memberikan gambaran detail tentang penyakit Hemofilia.
Nama lengkapnya adalah Abu Al-Qasim Khalaf Ibn Abbas Al-Zahrawi. Ia dikenal sebagai dokter bedah serba bisa yang hidup di masa ketika Khalifah Abdur Rahman II sedang berkuasa di Cordova, Spanyol. Banyak penemuannya yang dijadikan rujukan kedokteran modern hingga sekarang. Orang Barat mengenalnya dengan Albucais atau Albucasis.
Karir Al-Zahrawi begitu pesat sejak menjadi dokter bedah dan guru di beberapa sekolah kedokteran. Al-Zahrawi tidak hanya sekedar dokter bedah, ia juga seorang ilmuwan yang menemukan berbagai alat bedah yang menjadi prototipe peralatan bedah modern.
Berbagai penemuannya tertuang dalam sebuah karya ensiklopedi monumental berjudul At-tasrif liman 'Arjaza 'an At Ta'lif (Buku Pedoman kedokteran) setebal 1500 halaman "Huuff.. Paling malas baca buku setebal ini". Di dalam tiga jilid ensiklopedi ini, Al-Zahrawi membahas tentang teknik-teknik bedah termasuk teknik-teknik pemabakaran, pengobatan retak tulang, perawatan luka, dan teknik memperlebar saluran kencing untuk pembedahan rongga tubuh. Ia juga mengklasifikasi 325 penyakit, gejala, serta pengobatannya. Jilid terakhir banyak memuat gambar dan ilustrasi lebih dari 200 alat bedah yang kebanyakan ditemukannya sendiri.
Salah satu halaman buku karya Al-Zahrawi
Dari berbagai ilustrasi yang digambarkan dalam bukunya, dapat diketahui bahwa ia telah menggunakan banyak macam peralatan untuk keperluan pengobatan gigi. Salah satunya adalah thereof (alat yang sangat penting jika akan mengoperasi gigi), bagaimana mengganti gigi palsu, dan cara memasangnya juga dibahas dalam buku itu.
Buku itu diterjemahkan dalam bahasa latin oleh Gherard of Cremona. Selain itu juga diterjemahkan dalam bahasa Inggris Prancis, dan Yahudi. Buku-buku karyanya hingga kini masih menjadi rujukan penting dalam Kurikulum Kedokteran di Eropa. Universitas Salerno di Italia dan Universitas Montpiller di Prancis adalah dua contoh perguruan tinggi yang selama berabad-abad menggunakan buku karya Al-Zahrawi sebagai referensi.
Al-Zahrawi juga dikenal sebagai perintis ilmu pengenalan penyakit (diagnosis) dan cara penyembuhan (the repeutik) penyakit telinga. Al-Zahrawi adalah orang yang mempelopori agar dilakukannya pembedahan telinga untuk mengembalikan fungsi pendengaran dengan jalan memperhatikan secara seksama anatomi syaraf-syaraf halus (arterics), pembuluh-pembuluh darah (veins), dan otot-otot (endos). Tidak hanya itu, ia pun dikenal sebagai pioner pengembangan ilmu penyakit kulit (dermatologi).
Yang paling fenomenal adalah pendapatnya adalah operasi plastik, sejenis operasi yang dilakukan untuk memperbaiki organ tubuh. Beberapa teknik operasi pada waktu itu yang juga sangat sulit dilakukan juga dipeloporinya sehingga resiko kegagalan bisa diminimalkan.
Al-Zahrawi wafat pada tahun 1013 dengan meninggalkan banyak gagasan penting tentang kedokteran modern.
Read more: http://70penemu.blogspot.co.id/2014/12/al-zahrawi-penemu-penyakit-hemofilia.html#ixzz3sE9pMDMS
Follow us: @70penemu on Twitter
No comments:
Post a Comment