Benjamin Franklin lahir di Milk Street, Boston, Maasachushetts pada tahun 1706. Ben, begitu ia disapa adalah anak ke 15 dari 17 bersaudara. Ben adalah anak yang cerdas dan selalu ingin tahu. Pada umur 7 tahun ia bahkan telah membaca buku-buku berbobot. Pada tahun 1714 saat berusia 8 tahun, Ben dimasukkan di sekolah tata bahasa diBoston Latin School, sayangnya hanya setahun. Ben harus berhenti sekolah karena ayahnya tidak sanggup membayar biaya sekolah tersebut. Ia lalu pindah ke sekolah lain yang lebih murah.
Pindah sekolah tidak membuat Ben patah semangat. Di sekolah barunya, Ben tetap semangat belajar. Disela-sela waktu belajarnya, ia juga membantu bekerja di pabrik lilin milik ayahnya. Semangat belajar dan ketekunannya itulah yang kelak membuatnya dikenal sebagai tokoh yang memiliki serangkaian penemuan, salah satunya adalah penangkal petir.
Untuk dapat menemukannya, Ben harus melakukan eksperimen yang sangat berbahaya. Eksperimen itu ia lakukan pada tahun 1752. Ia menerbangkan layang-layang pada saat badai guntur. Ujung layang-layang itu diberinya batangan logam yang ujungnya runcing menghadap keatas. Logam ini segera saja menjadi tempat berkumpulnya muatan listrik dari awan. Muatan itu dihantarkan melalui benang yang basah oleh hujan dan mengumpul pada sebuah kunci logam yang diikatkan ke benang tersebut. Saat bejana Leyden didekatkan ke kunci logam, segera saja bejana itu penuh bermuatan listrik. Hasil dari eksperimen ini membawa Ben ke penemuan "Tongkat Franklin" atau lebih kita kenal sebagai "Penangkal Petir".
Percobaan Benjamin Franklin
Ben memang anak yang cerdas. Ketika ia bekerja di percetakan milik kakaknya, diam-diam Ben menulis untuk koran kakaknya, New England Courant. Hal ini menimbulkan pertengkaran dengan James, kakaknya. Kemudian Ben meninggalkan rumah dan mencari penghidupan sendiri. Mula-mula ia di New York namun akhirnya pindah ke Philadelphia. Disana ia bekerja pada beberapa percetakan. Meski sulit, tapi ia berhasil hidup mandiri. Berkat ketekunan dan kerja kerasnya di Philadelphia, Ben berhasil menjadi pengusaha yang sukses setelah mendirikan percetakan sendiri dan membeli koran Penzylvania Gazzete. Tak hanya itu, Ben juga menerbitkan almanak tahunan, Poor Richard's Almanac.
Poor Richard's Almanac
Kesuksesannya itu membuat hari-hari Ben menjadi begitu menyenangkan. Pada umur 42 tahun ia telah berlimpah materi. Maka Ben pun menapaki karir barunya sebagai ilmuwan. Selama menjalani karir sebagai ilmuwan, sejumlah penemuan penting telah berhasil ditemukannya. Selain penangkal petir, Ben juga menemukan "Tungku Franklin" yaitu sebuah tungku perapian yang efisien dan aman dari bahaya kebakaran.
Tahun 1752 Ben menerima medali kehormatan dari Royal Society atas risetnya tentang listrik, hasil riset itu membawa Ben pada Hukum Kekekalan Muatan. Ben menyatakan bahwa listrik hanya ada satu jenis. Untuk menandai benda yang kelebihan atau kekurangan listrik, Ben menggunakan plus (+) dan minus (-). Kode itu tetap diterapkan hingga sekarang.
Benjamin Franklin pada lembaran 100 Dollar
Selain sebagai penemu, nama Benjamin Franklin juga terukir indah sebagai tokoh yang ikut berperan dalam kemerdekaan Amerika. Benjamin Franklin meninggal dunia pada usia 84 tahun, tepatnya pada 17 April 1790. Dua tahun sebelum meninggal (1788) ia menyelesaikan biografinya yang menjadi salah satu karya sastra terkenal dan tetap dibaca hingga sekarang.
Read more: http://70penemu.blogspot.co.id/2014/12/benjamin-franklin-penemu-penangkal-petir.html#ixzz3sE7H9mL2
Follow us: @70penemu on Twitter
Terima kasih sudah memasang link asli penulis di blognya
ReplyDelete