Friday, 22 April 2016

Selamat Hari Bumi

Tempat yang kita pijak
bagaimana dengan pembagian waktu
Januari (dalam bahasa Latin, Ianuarius) dinamai Yanus, dewa pintu; nama ini bermula pada Mitologi romawi, berasal dari bahasa Latinuntuk pintu (ianua) sejak Januari adalah pintu dari tahun ke tahun.

Secara tradisional, Kalender Romawi asli terdiri dari 10 bulan yang berjumlah 304 hari, musim dingin yang dianggap sebagai periode bulanan. Sekitar 713 SM, penerus sebagian mitos Romulus, Raja Numa Pompilius, seharusnya telah menambahkan bulan Januari, danFebruari, memungkinkan penanggalan tersebut sama dengan tahun lunar standar (354 hari). Meskipun Maret awalnya merupakan bulan pertama dalam kalender Romawi kuno, Januari menjadi bulan pertama kalender tahunan dengan salah satu Numa atau Decemvirssekitar 450 SM (perbedaan Penulis Romawi). Sebaliknya, pada tahun-tahun tertentu yang berkaitan dengan tanggal diidentifikasi dengan penamaan dua konsul, yang masuk kantor pada tanggal 1 Mei, dan 15 Maret sampai 153 SM, ketika mereka mulai masuk kantor pada tanggal 1 Januari.
http://ajiraksa.blogspot.co.id/2012/02/sejarah-munculnya-bulan-januari-sampai.html
Awalnya bulan juli adalah bulan kelima dalam kalender dan disebutQuintilis, yang berarti yang ke lima. Bulan ini memiliki 30 hari. Ketika terjadi penambahan dua bulan oleh Numa Pompilius dan pergeseran bulan oleh Julius Caesar maka bulan ini menjadi bulan ke tujuh, dan jumlah harinya pun ikut berubah menjadi 31 hari.
Berasal dari kalata latin Februa. Suatu istilah untuk pesta penyucian yang diselenggarakan oleh bangasa romawo kuno pada tiap tanggap 15 februari. Bulan ini adalah bulan yang paling sedikit jumlah harinya, yaitu hari pada tahun biasa dan 29 hari pada tahun kabisat. Tahun kabisat datang 4 tahun sekali untuk mengimbangi kekurangan dan kelebihan akibat perhitungan hari dalam setahun yang tidak bulat, yaitu 365 hari, 5 jam, 48 menit dan 46 detik.

Maret
Semula Maret adalah bulan pertama dalam kalender romawi. Namun, pada tahun 45 sm, Julius Caesar menambahkan bulan Januari dan Februari di depannya, sehingga Maret menjadi bulan ketiga dalam penanggalan gregorian. Nama maret berasal dari nama dewa perang romawi, Mars. Dewa Mars sangat terkenal karena kegarangan dan keberaniannya yang tiada tara.

April
Asal kata nama bulan keempat ini masih belum disepakati secara pasti. Sebagian mengatakan bahwa April berasal dari kata Aphrodite, yang berarti Dewi Cinta. Agak mendekati kebenaran jika ditilik dari asal kata adalah Aperire yang berarti membuka. Pikiran ini muncul karena orang yunani menyebut musim semi yang dimulai bulan april dengan istilah "pembukaan".

Mei
Kata Mei diperkirakan diambil dari nama Maia Majesta, atau Dewi Musim Semi. Musim semi disambut meriah dengan festival-festival oleh banyak rakyat eropa. Gadis tercantik dan pria tertampan dipilih untuk dinobatkan menjadi raja dan ratu yang akan memimpin tari-tarian dalam festival itu. Di inggris tradisi ini masih dilakukan tiap bulan mei, ratu disebut maid marian dan sang raja robin hood.

Juni
Kata juni berasal dari Dewi Juno, istri Dewa Jupiter. Juno adalah Dewi Feminin yang melambangkan harkat kewanitaan yang membawa kebahagian keluarga. Bagi sementara kelangan, terutama masyarakat Eropa, bulan juni dianggap bulan yang paling baik untuk melangsungkan perkimpoian. Mereka percaya bahwa kimpoi pada bulan juni akan membawa kebahagiaan bagi pasangan pengantin dan keturunannya.
Agustus
Bulan kedelapan ini juga berasal dari nama kaisar roma; Agustus. Bahkan dia sendiri pula menempatkan namanya dalam kalender tersebut. Konon untuk kekuasaannya dia merubah jumlah hari, mengurangi jumlah pada bulan Februari lalu menambahkannya pada bulan Agustus. Itu sebabnya maka bulan Februari menjadi bulan paling sedikit jumlah harinya.



Berbeda dengan Penetapan kalender Hijriyah dilakukan pada jaman Umar bin Khatab, yg menetapkan peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW (ditemani Abu Bakar) dari Mekah ke Madinah. Kalender Hijriyah juga terdiri dari 12 bulan, dengan jumlah hari berkisar 29 - 30 hari. Penetapan 12 bulan ini sesuai dengan firman ALLAH SWT:
 
”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (At Taubah(9):36).
 
1. Muharram.
Artinya, yg diharamkan atau menjadi pantangan. Di bulan Muharram, dilarang untuk berperang.
2. Shafar.
Artinya, kosong. Di bulan ini, lelaki Arab pergi untuk merantau atau berperang.
3. Rabi’ul Awal,
artinya masa kembalinya kaum lelaki yg merantau (shafar).
4. Rabi’ul Akhir,
artinya akhir masa menetapnya kaum lelaki.
5. Jumadil Awal,
artinya awal kekeringan. Maksudnya, mulai terjadi musim kering.
6. Jumadil Akhir,
artinya akhir kekeringan. Dengan demikian, musim kering berakhir.
7. Rajab,
artinya mulia. Jaman dulu, bangsa Arab sangat memuliakan bulan ini.
8. Sya’ban,
artinya berkelompok. Biasanya bangsa Arab berkelompok mencari nafkah.
9. Ramadhan,
artinya sangat panas. Bulan yg memanggang (membakar) dosa, karena di bulan ini kaum Mukmin diharuskan berpuasa/shaum sebulan penuh.
10. Syawwal
artinya kebahagiaan.
11. Zulqaidah,
artinya waktu istirahat bagi kaum lelaki Arab.
12. Zulhijjah,
artinya yg menuaikan haji.



Semoga penjelasan yang panjang itu membuat anda lebih tahu dan semakin tahu.
Terima kasih
 
Courtesy Of:
http://www.mhusains.co.cc/2011/03/asal-usul-nama-bulan-dalam-penanggalan.html

No comments:

Post a Comment