Thursday 22 December 2011

Mathematic's Sign

Seminggu 131211 (Part 3)
Seusai yasinan selesai sebenarnya ada penampilan yang sudah ga live dari GC yang membawakan lagu paparazzi dari Lady Gaga di The Hits. Memang sebenarnya saya tidak ingin melihat namun karena saya belum menonton waktu itu, sewaktu live rumah saya mati lampu -_-
Pulang dengan taksi saya dan keluarga sampai rumah jam 11 malam. Shalat isya lalu terlelap.
Kamis, 15 Desember 2011.
Saya datang ke sekolah dan seusai budaya baca saya ingin langsung mengikuti ulangan.
Namun, saya mendapat kabar bahwa Alfine, selaku ketua kelas belum mengikuti ulangan matematika terapan dan entrepreneurship. Lega memang ada teman tapi saya harus menunggu Alfine yang selaku wasit basket hari itu.
Senang hehe jadi tidak perlu terlalu dibebankan.
Hari itu ternyata hari terakhir ulangan peluang matematika dan tanda tangan di buku matematika dikumpulkan. Ya, Pak Kris, selaku guru matematika memberitahukan kabar itu secara mendadak.
Sontak semua murid kelas 9 yang belajar dengannya dan mendapati tanda tangannya (Tanda tangan adalah nilai bagi latihan yang nilainya lebih besar dari ulangan karena secara mendadak juga diadakan) langsung pulang.
Saya mendapati kabar lagi bahwa dikumpulkannya 2 hal itu batas waktunya hanya sampai jam 12.
What? Jeng-jeng *zoom in *zoom out (Oke ini lebay wk)
Akhirnya, melihat kejadian ini, saya menyadari bahwa membawa HP memang penting, namun karena sudah disediakan telepon umum di sekolah saya langsung ke kantin membeli makanan dan menukar kembalian dengan uang koin.
Saya menghabiskan makanan terlebih dahulu hehe, laper.
Menuju telepon umum, entah itu telepon umum sekolah atau bagaimana T_T
Ternyata disana ada Mulki yang sedang menelepon Mamanya.
Setelah Mulki yang sebagai anggota OSIS dan memakai baju olahraga selesai saya langsung memasukkan koin Rp 500,- berwarna perak ke dalam tempatnya.
Kemudian saya menekan tombol 59492*** (sensor wkwk kalau mau tahu kenalan dulu sama saya lebih jauh *plak)
Menunggu, Mulki berkata, “Entar ngumpulinnya bareng yuk Ky.” “Oke.” Ucap saya.
Ternyata Bapak saya yang mengangkat, beliau memang sedang mengambil 1 minggu libur untuk mendo’akan Mbah. 1 minggu libur beliau setelah 1 minggu beliau lembur karena 1 minggu yang lalu anak teman beliau sakit demam berdarah.
“Hallo assalamu’alaikum,” saya berkata setelah dengungan telepon berhenti.
”Waalaikumsalam.” Jawab Bapak santai.
“Ini Bapak ya? Lagi apa Pak?” Tanya saya berbasa-basi.
“Iya, lagi beres-beres rumah, kenapa?” jawab Bapak langsung.
“Itu, hari ini ternyata guru matematikaku minta nilai ulangan yang ditanda tangan sama buku matematika anak-anak buat dimasukkin ke nilai, tolong anterin Pak, hehe,” jawab saya panjang gak enak.
“Buku matematika yang mana?” Tanya bapak kemudian.
“Yang itu yang sampulnya cokelat di lemari buku tulisannya Matematika kelas IX.7,” jawab saya.
Lalu setelah berdebat sedikit yang mana bukunya dan Bapak akhirnya menemukannya saya langsung meminta tolong untuk diantarkan sebelum jam 12.
Selesai ternyata kembaliannya masih Rp 400,- wehehe yasudahlah.
Mulki langsung berbicara kepada saya, “Udah Ky? Tadi gue gak enak minta nyokap yang nganterin hehe, ternyata buku matematika gue yang lama ketemu dong, yeay!” katanya cepat.
“Hehe, oke oke, duluan Mul.” Tanggap saya dan langsung pergi ke kelas.
“Yo.” Kata Mulki sambil melambaikan tangan dan berbicara kepada Nanda yang berada di belakang saya.
Di kelas saya melihat Virtu sedang mengarsipkan semua surat.
“Eh Ky, surat lu mana?” Tanya Virtu langsung ketika saya datang.
“Oiya, oke entar deh, entar bokap gue juga mau dateng,” jawab saya.
“Oke, eh Ky, kalo ini gimana ya nulisnya? Kan dia gak masuk tanggal segini tapi ngirim surat tanggal segini,” Tanya Virtu sambil menunjuk tanggal di surat tersebut.
“Oh yaudah lu tulis aja tanggal waktu dia gak masuk.” Jawab saya singkat.
“Oke thanks.” ucapnya dan langsung bekerja kembali.
Setelah beberapa waktu setelah flash disk saya dipinjam Agnes, Reza masuk ke kelas dan memberitahu saya bahwa Bapak telah datang. Saya menyiapkan kertas tapi ternyata saya hanya membawa satu buku tulis, yaitu buku bahasa Inggris yang sudah habis bagian tengahnya.
Saya meminta kepada Ilil yang sedang membereskan kolong mejanya dan dia memberikannya sambil nyengir akan hal sebelumnya bahwa dia berkata tidak membawa buku tulis. “Kirain gue gak bawa taunya ada di kolong hehe.” Nyengirnya. Saya berterimakasih.
Saya langsung melewati lapangan yang sudah selesai untuk lomba basket.
“Pak, tolong sekalian buat surat izin ya,” kata saya langsung sambil mengecup tangan beliau.
“Ini ulangan peluang tolong ditanda tangan Pak hehe.” Nyengir saya karena ulangan peluang saya sangat amat teramat miris.
Bapak langsung GC, bukan Greyson Chance tapi gerak cepat tanpa omong.
Setelah selesai saya langsung mencium tangan beliau kembali dan berkata, “Yaudah makasih Pak.”
“Gak ada yang ketinggalan lagi?” Tanya Bapak teliti. “Gak hehe.” Jawab saya. Lalu kembali ke kelas.
Bapak pulang dan saya kembali ke kelas untuk melihat Mulki apakah dia sudah mengumpulkan atau belum tetapi dia tidak berada di kelas.
Fian sudah kembali dari rumah. Saya langsung bertanya,
“Lu udah ngumpulin?” sambil menunjukkan buku matematika saya.
“Belum, tadi gue ke kantor malah dimarahin katanya nanti dulu, lagi sibuk banget kayanya.” Jawabnya sedikit datar. “Iya kayanya emang lagi sibuk Pak Kris.” Tambah Bella tiba-tiba yang ada di belakang saya. Sedikit kaget lalu tersenyum kepada Bella, saya kembali ke Fian.
“Oke, liat Mulki gak?” Tanya saya untuk pertanyaan kedua.
“Gak.” Jawabnya.
Saya mengangguk lalu memberi surat izin kepada Virtu, “Ni Vir, thanks ya.” Kata saya lalu duduk di sembarang kursi karena tidak ada rolling kembali.
Fian masuk ke dalam kelas dan  berkata, “Ky, lu belum ngumpulin? Kumpulin Ky.” Katanya dengan mimik sedikit datar kembali.
“Beneran?” Tanya saya sedikit paranoid.
“Ya.”
“Iya Ky.” Tambah Ian.
Melihat Arie masuk keringatan berlebihan daripada tubuhnya hehe saya mulai yakin dan lupa dengan Mulki.
Saya melihat Arie menuju Reza dan mengembalikan kunci sepeda Reza yang dipinjamnya untuk pulang. Setelah info Pak Kris semua anak 97 banyak yang pulang untuk kepentingan itu hehe.

No comments:

Post a Comment